Selasa, 22 November 2016

Derita Kemanusiaan Rohingya

Kapuas (22/11)
Setua umur kehidupan manusia di muka bumi, bencana kemanusiaan terjadi silih berganti. Umumnya, bencana ini terjadi karena tingginya tingkat fanatisme buta manusia atas keunggulan ras, suku, golongan dan pilihan keyakinan dibanding orang lain diluar dirinya.

Tragedi kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi di muka bumi adalah ketika Adolf Hitler mendeklarasikan keunggulan ras Jerman terhadap ras lainnya sehingga terjadi aneksasi terhadap negara-negara sekitarnya yang akhirnya memicu meletusnya Perang Dunia ke-2. Total korban yang ditimbulkan akibat fanatisme buta Hitler terhadap keunggulan Ras Jerman ini, tercatat 60 juta orang tewas, terdiri atas 20 juta tentara dan sisanya 40 juta warga sipil. (Sumber Wikipedia)

Terkini, tragedi kemanusiaan kembali terjadi di Myanmar. Ribuan warga etnis Rohingnya tewas karena fanatisme buta yang dilatarbelakangi kasus kriminal sekitar bulan Juni 2012. (Sumber Kompasiana)

Kebencian atas pemerkosaan dan pembunuhan terhadap wanita etnis Rakhine beragama Budha itu semakin berkobar dengan munculnya fanatisme mayoritas Budha terhadap warga minoritas etnis Rohingnya yang beragama Islam.

Berkobarnya tragedi kemanusiaan yang menimpa warga minoritas Rohingnya ini semakin diperparah dengan munculnya profokasi yang dilancarkan oleh Pendeta Budha Wirathu yang membuat gerakan 969 untuk membenci dan menghindari Islam. Pendeta Budha yang hanya jebolan sekolah dasar ini juga dikenal sering membuat video yang berisi seruan-seruan kebencian terhadap Islam. Banyak pihak yang menduga bahwa Pemerintah Myanmar pun berada dibalik bencana ini. (Sumber Viva.co.id)

Meski sudah berlangsung selama lebih kurang 4 tahun, tragedi kemanusiaan Rohingnya ini tidak menunjukkan tanda-tanda mereda bahkan semakin bertambah buruk. Hal itu membuat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengutuk terjadinya kekerasan terhadap kemanusiaan tersebut dan mendesak Pemerintah NKRI mengambil langkah-langkah diplomasi untuk menghentikannya. (Sumber Republika)

Sayangnya, ditengah munculnya gelombang tuntutan dan desakan berbagai kelompok masyarakat internasional atas penghentian tragedi kemanusiaan Rohingnya, PBB sampai saat ini belum melakukan tindakan-tindakan apapun yang efektif untuk menghentikan bencana kemanusiaan yang menimpa Etnis Minoritas Rohingnya. Masyarakat dunia terus bertanya-tanya, apakah bencana itu akan dibiarkan saja karena korbannya adalah etnis minoritas yang beragama Islam?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular

Recent

Comments