Senin, 21 November 2016

Sate Kambing Solo, Sampit

Sate Kambing

Sampit, (17/11)
Pukul 19.40 wib, saya dan rekan-rekan tiba di Kota Sampit. Perjalanan tahap kedua Palangkaraya-Sampit kami tempuh selama kurang lebih 5 jam. Sebelumnya kami sempat berhenti sejenak di Hampalit dan simpang Parenggean.
Karena perut sudah keroncongan, akhirnya kami mencari tempat untuk makan malam.
Kami memilih berhenti di Rumah Makan Sate Solo yang menyediakan hidangan sate ayam dan sate kambing.

Saya dan Ustadz Agus memesan tongseng kambing. Sedangkan H. Bambang dan Aldhika memesan sate kambing. Semetara H. Zulfiqar memesan nasi goreng kambing plus sate kambing.
Saya mengambil setusuk sate kambing dari piring H. Zulfiqar. Satenya terasa empuk dengan cita rasa aroma daging kambingbyang lembut. Menurut dugaan saya, daging kambing yang digunakan adalah daging kambing yang dipotong pada hari yang sama.
Dan dugaan saya ternyata benar. Menurut salah seorang pelayannya, setiap harinya mereka memotong dua ekor kambing sebagai bahan kambing.
Oh iya, ada satu hal yang sangat berkesan bagi saya saat bersantap malam di RM Sate Solo yang terletak di Jl. Cilik Riwut km. 1,2 km Sampit itu. Yang membuat saya terkesan adalah aksi bocah cantik putri pemilik rumah makan. Dengan baju dan jilbab merah menyala, Santi  yang baru berusia 4 tahun terlihat ceria dan cekatan menghidangkan piring nasi.
Semoga Santi menjadi anak sholihah yang menyenangkan dan membahagiakan ayah dan ibunya.
Mudahan liputan singkat ini bisa menjadi salah satu referensi bagi penggemar kuliner, khususnya yang berbahan daging kambing.
Usai makan malam kami kembali melanjutkan perjalanan tahap ketiga Sampit-Pangkalan Bun. Semoga Allah swt melindungi dan memudahkan perjalanan kami.

Popular

Recent

Comments